Budidaya/Pembesaran Ikan Patin

budidaya ikan patin
bibitikan.net
Ikan patin (Pangasius sP.) merupakan ikan yang hidup di air tawar, ikan ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, karena ikan patin memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, tidak hanya itu saja, ikan ini juga memiliki daging yang lezat sehingga undangan pasar akan ikan patin cukup tinggi.

Prospek usaha budidaya ikan patin di Indonesia sangat cerah, ikan ini perlu dikembangkan secara terus-menerus mengingat banyaknya undangan masyarakat lokal maupun luar negeri.

Baca juga: Kebiasaan Makan Ikan Muajair dan Habitatnya

Hal ini mampu menjadi kesempatan emas untuk para pengusaha ikan patin, bagi Anda yang berkeinginan untuk memulai usaha ikan patin mampu mempelajari  bagaimana triknya semoga usaha Anda sukses.

Baiklah, bagi yang ingin sukses dalam melaksanakan budidaya ikan patin, mari kita ikuti Petunjuk lengkapnya, mulai dari Pembibitan, pembesaran hingga panen dan siap untuk diedarkan di pasaran.

A. Pembibitan Ikan Patin

Pembibitan Ikan Patin ialah upaya untuk menerima bibit yang berkualitas tinggi dan jumlah yang mencukupi permintaan. Cara tradisional pembibitan ikan Patin diperoleh dengan menangkap dari alam aslinya, ibarat sungai, danau, rawa-rawa dan ditempat yang lain.

Untuk tujuan komersial, bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam atau kolam. Langsung saja Persiapan dan langkah-langkahnya sebagai 
berikut :

1. Seleksi induk siap pijah
induk ikan patin yang sudah siap pijah
infoduniaperikanan.wordpress.com
Induk ikan patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara terlebih dahulu secara khusus dengan pemeliharaan intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberikan makanan spesial yang tinggi kandungan proteinnya.

Di samping itu, berikan pula ikan rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk, hal ini beguna untuk mempercepat matang gonad. Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap untuk dipijahkan adalah sebagai berikut:

A.  Ciri induk jantan

1.      Umur 2 tahun
2.      Ukuran 1,5–2 kg
3.      Kulit perut Tipis dan lunak
4.      Bila diurut keluar cairan cairan putih (sperma)
5.      Kelamin berwarna merah bau tanah dan membengkak

B. Ciri induk betina

1.      Sudah berumur tiga tahun
2.      Ukuran 1,5–2 kg
3.      Perut membesar ke arah anus
4.      Perut terasa halus dan empuk jikalau diraba
5.      Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
6.      Kulit pada episode perut lunak dan tipis
7.      Jika ditekan sekitar kloaka akan keluar beberapa butir telur berbentuk bulat dan                ukurannya seragam

2. Penyiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor

Buatlah hormon perangsang dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas, kelenjar hipofise mampu didapatkan pada episode otak ikan mas, berwarna putih dan sangat kecil.

Hati-hati dikala mengambilnya, gunakan pinset. Kemudian setelah diambil masukkan ke dalam tabung kecil dan ditumbuk hingga halus dan lembut, selanjutnya campur dengan air murni (aquades) yang mampu didapatkan di apotek.

3. Kawin suntik (induce breeding)

Jika kelenjar hipofise sudah dicampur dengan air murni, ambil dengan jarum suntik lalu disuntikkan pada punggung Ikan patin, ikan patin siap dipijahkan. Teknik kawin suntik diterapkan bertujuan untuk merangsang induk patin betina supaya mengeluarkan telur untuk selanjutnya dibuahi oleh ikan patin jantan.

4. Penetasan telur

Telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam jangka waktu 4 hari, kondisi air perlu dipantau selama menunggu telur menetas. Buang air sebahagian dan gantilah dengan air sumur yang gres dan bersih.

5. Perawatan larva

Bibit ikan patin yang gres berumur 1 hari harus dipindahkan ke dalam kolam atau akuarium berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm, Setiap kolam atau akuarium diisi dengan air sumur yang sudah di-aerasi. Jumlah padat tebar ikan ialah 500 ekor perakuarium.

Baca juga: Teknik Ampuh Mancing Ikan kuwe

Sediakan Aerator untuk mencukupi suplai oxigen terhadap benih, dan ditempatkan pada setiap akuarium. Gunakan juga heater untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air, atau mampu juga dengan menggunakan kerikil yang sudah dijemur untuk menghemat biaya.

benih yang gres berumur satu hari jangan diberi makanan dulu, karena masih memiliki kuning telur bawaan. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan komplemen berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus setengah matang. Kemudian berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa kutu air (Daphnia Sp).

6. Pendederan ke kolam

Benih Ikan patin dibesarkan dalam kolam atau kolam yang terbuat dari semen, lebih baik pada kolam lumpur, karena pada kolam yang bersubtrat lumpur banyak mengandung plankton dan fitoplankton yang berkhasiat sebagai pakan alami ikan.

7. Parameter kualitas air 
Suhu yang baik untuk budidaya ikan patin berkisar antara 26-31°C, pH 6-8 dan DO >4.

8. Pemanenan

Untuk pemanenan benih ikan patin mampu dilakukan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

B. Pembesaran
Pembesaran ditujukan untuk memenuhi undangan pasar. Ikan Patin mampu dikonsumsi dalam banyak sekali macam ukuran, mulai dari 200 gram hingga 1 kg. Masa pemanenan menyesuaikan undangan pasar.

Banyak yang senang dengan ukuran besar, namun ada sebagian yang lebih suka ukuran kecil sekitar 200 gram. Memasuki Usia 6 bulan ikan patin sudah mampu mencapai bobot 600-700 gram.


Jika dipelihara pada kolam lumpur yang pedoman air cukup baik ikan Patin akan tumbuh lebih cepat, meski demikian mampu juga dipelihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu pengontrolan terhadap kualitas air. Berikut langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin:


1. Pemupukan kolam

Pada kolam lumpur perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan ditebarkan. Tujuan Pemupukan untuk meningkatkan produktivitas kolam dan untuk menghasilkan pakan alami, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak mungkin. Pupuk yang sering dipakai ialah pupuk hijau atau pupuk sangkar dengan dosis 50–700 gram/m².

2. Pemberian Pakan

Pemberian pakan merupakan salah satu faktor yang cukup menentukan keberhasilan usaha ikan patin. Faktor makanan yang paling besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan budidaya ikan patin ialah dari aspek  kandungan gizinya.

Baca juga: Asal-usul Ikan Nila

Frekuensi dan jumlah pertolongan makanan. Pakan diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore. Jumlah pakan yang diberikan setiap hari sebanyak 3-5% dari jumlah bobot ikan peliharaan. 

Setiap bulan jumlah makanan selalu berubah sesuai dengan kenaikan berat tubuh ikan. Hal ini mampu diketahui dengan menimbangnya 6-12 ekor ikan pola yang diambil dari kolam pemeliharaan. Pakan yang diberikan berupa Pelet dan mampu ditambahkan pakan alami lainnya ibarat keong mas, kerang, ikan sisa dapur, bekicot dan lain-lain.

Selain memiliki kandungan protein yang tinggi, makanan alami yang diperoleh dari lingkungan juga akan menghemat biaya pemeliharaan dan tentunya bagi pengusaha mampu meraup untuk yang lebih banyak.

3. Pencegahan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit ialah salah satu kendala dalam usaha budidaya ikan patin.  Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang berpotensi menyerang ikan antara lain kura-kura, ular air, biawak, dan burung.

Baca juga: Teknik Budi Daya Ikan Kakap Putih

Cara mencegah masuk hama tersebut ke kolam dapat dilakukan dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam. Hama-hama tersebut biasanya tidak akan masuk jikalau ada cahaya lampu.

Baca juga

Penyakit ikan patin ada yang disebabkan oleh non-infeksi dan infeksi. Penyakit non-infeksi merupakan penyakit yang ditimbulkan akhir adanya gangguan yang non-patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak akan menular ke ikan yang lain.

Sedangkan penyakit akhir infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen dan akan terinfeksi ikan yang lain bila tidak ditangani dengan cepat.

4. Pemanenan Ikan Patin
pemanenan ikan patin
bibitikan.net
Pemanenan ialah simpulan dari sebuah usaha dan kerja keras, ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pengusaha budidaya ikan, tidak hanya saja budidaya ikan patin.

Dalam hal pemanenan, perlu diperhatikan beberapa aspek semoga ikan tidak mengalami ajal dan cacat dikala ikan dipanen. Penangkapan ikan dengan jala apung akan menimbulkan ikan mengalami luka-luka pada episode tubuh. 

Sebaiknya dilakukan penangkapan dari dibagian hilir kemudian kebagian hulu. Dengan teknik ini ikan terdorong ke pojok episode hulu. Pemanenan ibarat ini menguntungkan karena ikan tetap menerima air yang segar sehingga ajal ikan dapat dihindarkan.

Konsumen akan menikmati ikan yang disapasarkan dalam keadaan hidup karena rasa dagingnya yang masih enak dan renyah. Harga Ikan Patin satu kilogram kurang lebih Rp25.000,- hinnga RP.50.000,- dan tergantung kondisi pasar juga. 

Demikian trik sukses usaha ikan patin, semoga bermanfaat. silahkan baca juga trik-trik yang lain.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Budidaya/Pembesaran Ikan Patin"

Posting Komentar