8 Cara Efektif Budidaya Ikan Bandeng dengan Prinsip K-3

Budidaya ikan bandeng- Ikan bandeng tersmasuk ke dalam salah satu jenis ikan penyumbang protein hewani yang cukup tinggi untuk kehidupan manusia.

Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan, karena rendahnya produktivitas bandeng dengan budidaya tradisional. Peningkatan sistem budidaya juga harus diikuti dengan penggunaan teknologi baru.
"budidaya ikan bandeng"
Credit: mancing mania
PT. Natural Nusantara menunjukkan teknologi yang diharapkan dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian).

1. Sifat Biologis

Bandeng termasuk golongan ikan herbivora, yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5-6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif.

2. Penyediaan Benih
"benih ikan bandeng"
Credit: alamtani.com
Usaha penyediaan benih (nener) secara keberlanjutan dengan mutu yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus, yakni kolam pematanagn induk, pemijahan, peneneraan dan kolam pembesaran. Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan adalah:

3. Seleksi Induk
"induk ikan bandeng yang baik"
Credit: twiter

Pemilihan induk yang unggul, kualitas anakan ikan bandeng sangat dipengaruhi oleh  induknya, bandeng yang unggul akan menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunananya.

Bagaimana ciri-ciri ikan bandeng dengan kualitas terbaik?

- Bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.
- Ukuran kepala relatif kecil, di antara satu peranakan pertumbuhannya paling cepat.
- Susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.
- Gerakan lincah dan normal
- Umur antara 4-5 tahun.

4. Penyuntikan Hormon
"suntik hormon ikan bandeng"
Credit:aaccujungbatee.wordpres.com
Kematangan gonad dapat dipercepat dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon). Pemijahan yaitu pencampuran induk jantan dan betina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya semoga terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut.

Baca: Budidaya Ikan Sidat Dalam Kolam Terpal

Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur di luar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam pemijahan.

5. Penetasan
"penetasan ikan bandeng"
sgambar: eputarikan.com
Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24-26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih mempunyai makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan sampai usia 2 hari.

6. Merawat Benih
"merawat benih ikan bandeng"
credit: Distributor Resmi - WordPress.com
Setelah memasuki usia 9 hari, larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener. Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran.

Pemupukan yang sempurna yaitu dengan pupuk TON ( TAMBAK ORGANIK NUSANTARA ) yang mengandung banyak sekali unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang bisa memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan) /100 m² pada tiap pemasukan air.

Waktu peneneran 8 minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuran pupuk dengan NASA dengan dosis 2-5/kg pakan sangat diperlukan, karena NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu, N, P,K,Mg, Fe, Ca, S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.

6. Pembesaran.

Setelah dipelihara di kolam peneneran selama kurun waktu 8 minggu, anakan ikan bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran.

Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal, yakni:

a. Persiapan lahan

Tahap ini dilakukan sebelum  air dimasukkan. acara yang dilakukan selama persiapan lahan adalah:

- Pencangkulan dan pembalikan tanah

bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi materi organik baik dari pakan maupun kotoran. Selain itu dengan gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.

- Pengapuran

Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pH 7-8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena penimbunan dan pembusukan materi organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah.

Pengapuran juga menimbulkan basil dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeloit dengan dosis 1 TON/ha atau 10 kg/100 m2.

- Pemupukan

Fungsi utama pemupukan yaitu menunjukkan unsur hara yang diharapkan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaikai struktur tanah dan menghambat perembesan air pada tanah-tanah yang kedap air (porosus).

Penggunaan TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama menunjukkan bahan-bahan yang diharapkan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton.

Dosis pemupukan TON yaitu 5 botol/ha atau 25 gr/100 meter persegi.
- Pengelolaan air. setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan sampai setinggi 10-20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan sampai 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.

b. Pemindahan nener

Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30-40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan penyesuaian terhadap lingkungan yang baru.

c. Pemberian pakan


"pemberian pakan ikan bandeng"
Credit: uknown
Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivora, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng yaitu lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standart nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein minimal 25-28%.

Baca juga: Budidaya Ikan Kakap Putih

Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting, Oleh karena itu, sebaiknya materi baku unsur protein harus didominasi dari tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai contoh pertolongan pakan adalah:


  • Jumlah pakan 5-7% dari berat badan.
  • Waktu pertolongan 3-5 kali sehari.


Pemberian NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang sempurna untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menamabah kandungan nutrisi pakan.

Dosis pencampuran NASA dengan pakan buatan yaitu 2-5 cc/kg pakan dengan cara:

1. Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.
2. Basahi pakan dengan sedikit air semoga pencampuran dengan NASA dapat merata.
3. Campurkan NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2-5 cc/kg pakan.
4. Pakan siap untuk diberikan.
Pemberian pakan denagn mengembangkan secara merata pada seluruh areal kolam, semoga seluruh bandeng dapat pakan.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit


"hama pada ikan bandeng"
Credit: uknown
Penyakit penting yang sering menyerang bandeng antara lain:

Pembusukan sirip-  disebabkan oleh bakteri. Gejalanya sirip membusuk dari adegan tepi.

Vibriosis- Disebabkan oleh basil Vibriosis sp, gejalanya nafsu makan turun, pembusukan sirip, dan adegan perut bisul oleh cairan.

Penyakit oleh Protozoa-  Gejalanya nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, ingsang rusak, banyak berlendir.

Penyakit oleh Cacing Renik- Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang adegan ingsang sehingga menjadi pucat dan berlendir.

Penyakit dari bakteri- benalu dan jamur disebabakn lingkungan yang Buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan materi organik dan pencemaran lingkungan dari ajaran sungai.

Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan menghasilkan gas-gas yang berbahaya. Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut.

Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/ 100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang bisa menetralkan banyak sekali gas berbhaya hasil pembusuakan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami.

Untuk kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standart protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran NASA pada pakan buatan. NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organik, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.

8. Panen Ikan Bandeng

Panenen Bandeng dapat dilakukan dengan dua cara:

Harvest Selektif-  yakni dilakukan dengan pengeringan kolam sebanyak 70% maka menyeser dengan jaring ikan diurutkan/ ikan yang dipilih dipanen besar atau ikan memenuhi ukuran yang diharapkan yang kemudian bisa dibawa ke pasar untuk di jual.

Total panen- panen ini bisa dilakukan secara bersamaan atau pada ketika yang sama besar dan kecil semua dipanen dan dijual kepada biro atau juga ke penampung.

Refer: Abu Azzam, Distribution Agent di PT.Natural Nusantara-Nasa Yogyakarta. Jika ingin konsultasi atau mengetahui lebih lanjut perihal permasalahan ikan Bandeng Anda, silahkan contact kami di No hp; 082366277131.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Cara Efektif Budidaya Ikan Bandeng dengan Prinsip K-3"

Posting Komentar