Cara Budidaya Ikan Koi
wasiwa |
Sejarah Ikan Koi masuk ke Indonesia
Ikan Koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan hias yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, nama ikan koi berasal dari bahasa jepang yaitu yang berati ikan karper, habitatnya ialah air tawar. ada dua versi ikan koi masuk Indonesia, pertama disebutkan ikan ini masuk indonesia tahun 1991 dan ada yang mengatakan ikan koi masuk indonesia pada tahun 1981-1982.
Seleksi Induk
Sortir induk ikan koi yang sudah matang gonad dan memiliki ukuran tubuh besar dalam kelompok. Matang gonad yaitu induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan sel telur matang.
Fisiknya tidak sakit, tidak cacat, sirip dan sisik harus sempurna. Gerakan lincah, seimbang, minimal umur jantan dua tahun, untuk betina minimal 3 tahun, jantan lebih kecil dari pada betina, perut betina lebih besar dibandingkan dengan punggungnya. perut jantan lebih langsing dan terlihat lebih rata. Pada sirip induk jantan yang sudah siap kawin akan muncul bintik-bintik warna putih.
Syarat Kolam Pemijahan Koi
Kolam pemijahan ikan koi harus steril dan dilakukan sanitasi sebelum diisi air,mempunyai pintu masuk dan pintu keluar air tersendiri (outet-inlet) . Seluruh kolam harus diplester. Luas kolam pemijahan mampu bervariasi. Untuk kolam sempit boleh seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam harus dapat sinar matahari dengan cukup, tidak ditempat terlalu berisik, jauh dari jangkauan bawah umur dan hewan peliharaan.
Sediakan pula kolam penetasan telur dan perawatan larva. Kolam penetasan bentuknya mampu lingkaran atau persegi panjang. jikalau lingkaran buatlah diameter 1,5 hingga 2 m. jikalau adaTambah satu kolam lagi untuk menumbuhkan pakan alami dipakai untuk mensuplai pakan benih jikalau kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Ukuran kolam antara 6-10 m2.
Dinding kolam mampu dilapisi dengan vinil yaitu materi yang biasa untuk membuat kolam fiberglass, Dengan lapisan vinil, kolam/wadah lebih tersebut lebih terjaga kebersihannya dan mampu menghilangkan efek semen.
Persiapan Kolam/wadah
Pengeringan kolam harus terkena sinar matahari yang terik, pada pintu masuk harus dipasang saringan, gunanya untuk mencegah hanyutnya telur. Biasanya ikan koi akan bertelur di bawah tanaman atau materi apa saja yang mampu di gunakan untuk menempelkan telur. Oleh alasannya ialah itu sediakan penempel telur yang memadai supaya telur ikan koi mampu menetas dengan maksimal.
Untuk menempelkan telur gunakan kakaban, Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan diikat dengan tali. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk dengan, dan panjang 120 cm lebar 40 cm. banyaknya penggunaan kakaban harus diubahsuaikan dengan besar induk betina, 4-6 buah untuk setiap induk betina yang beratnya 1 kg.
Agar mampu mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh atau mampu juga menggunakan materi pengapung lainnya. Berikan juga bilah bambu di atas kakaban supaya kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban diseterilkan terlebih dahulu, dicuci, dan dibilas supaya terbebas dari lumpur dan jamur.
Kakaban dipasang setelah kolam dimasukkan air. Untuk merangasang pasangan koi memijah buatlah air selalu mengalir, mampu juga menggunakan sanyo. jikalau kesulitan untuk menerima kakaban, maka alternatif yang mampu digunakan ialah dengan memamfaatkan tanaman air ibarat Hydrilla disusun, atau mampu juga potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.
Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan kira-kira jam 16.00 dan akan mulai memijah pada ketika tengah malam tiba. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangnya. Induk jantan menempelkan badannya pada ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara. gerak betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban. Ada juga sebagian telur jatuh ke dasar kolam. Perkawinan akan diakhiri pada ketika pagi tiba. Segera Induk dipisahkan dari telurnya. Jika terlambat maka telur akan dilahap oleh induknya. Pemisahan induk mampu dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengangkat induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersebut, cara yang kedua dengan memindah telur ke kolam yang lain atau kolam penetasan. Cara pertama lebih baik alasannya ialah lebih menghemat pemakaian kolam
Cara mencegah telur supaya tidak terserang jamur, telur-telur tersebut direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama durasi waktu 15 menit sebelum ditaruh dalam kolam penetasan. pada ketika akan merendamkan telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air supaya kotoran-kotoran yang menutupi telur mampu terlepas.
0 Response to "Cara Budidaya Ikan Koi"
Posting Komentar